Islam Dan Dunia
Air Zam-Zam
Air Zam-Zam
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Air zam-zam itu penuh berkah. Ia makanan yang mengeyangkan (dan obat bagi penyakit)” (HR. Muslim IV/1922, yang terdapat di dalam kurung adalah menurut riwayat al Bazzar, al Baihaqi dan ath Thabari dan sanadnya shahih, lihat Majma’uz Zawaa-id III/286)Tanah Fadak
Berita tentang penaklukan Khaibar terdengar oleh orang-orang
Yahudi yang bermukim di Fadak. Mereka menjadi sangat risau dan
ketakutan. Orang-orang Fadak itu mengutus wakil mereka untuk bertemu
dengan Rasulullah saw dengan membawa pesan akan perlunya dibuat suatu
perjanjian. Mereka lalu menyerahkan separuh wilayah Fadak kepada beliau
yang kemudian dihadiahkannya kepada putrinya, Fatimah agar dapat
dikelola untuk menutupi kebutuhan rumah tangganya dan keperluan
orang-orang miskin.
Perang Yang Tak Seimbang
Laskar musuh yang berjumlah 200000 pasukan itu berhadapan
dengan 3000 pasukan muslimin. Setelah berhadap-hadapan, perang pun
meletus. Ja’far bin Abu Talib bertempur dengan gagah berani sampai darah
penghabisan. Ia gugur sebagai syahid.
Penaklukan Kota Makkah
Penarikan mundur pasukan muslimin dari medan pertempuran
Mu’tah telah membuat kafir Quraisy semakin berani dan congkak. Mereka
berpikir bahwa kaum muslimin telah kehilangan daya dan kekuatan tempur.
Oleh karena itu, mereka mengkhianati perjanjian Hudaibiyah. Dengan
bantuan sekutu-sekutunya, mereka menyerang dan membunuh banyak kaum
muslimin yang berasal dari Bani Thaif.
Pengampunan Umum
Sekelompok kaum muslimin, khususnya para pengungsi yang
pernah diperlakukan secara kejam oleh Quraisy, berniat menuntut balas
terhadap orang-orang Makkah yang menyiksa dan mengusir mereka dari kota.
Akan tetapi, Rasulullah saw mengumumkan “Pengampunan Umum” untuk warga makkah, bahkan untuk mereka yang telah melakukan penyiksaan dan pengusiran terhadap kaum muslimin.
Akan tetapi, Rasulullah saw mengumumkan “Pengampunan Umum” untuk warga makkah, bahkan untuk mereka yang telah melakukan penyiksaan dan pengusiran terhadap kaum muslimin.
Persiapan Menjelang perang Hunain
Mendapatkan berita tentang rencana penyerangan tersebut,
Rasulullah saw tidak tinggal diam. Panglima besar kaum muslimin itu
segera memerintahkan pasukannya untuk bersiaga dan bergerak menuju
lembah Hunain. Para pejuang itu bergerak pada 5 Syawal tahun 8 H.
Malik, panglima tentara kafir, mengutus tiga orang prajuritnya untuk memata-matai pasukan muslimin. Mereka menyaksikan kehebatan pasukan muslimin dan melaporkan hasil pengintaiannya itu kepada Malik. Ia merasa bahwa mereka tidak memiliki daya untuk menghadapi pasukan muslimin. Ia lalu memerintahkan pasukannya untuk menaiki bukit yang berada di lembah itu, sehingga mereka mendapatkan posisi yang strategis. Dari puncak bukit itu mereka berencana untuk menyergap jika pasukan musuh terlihat.
Malik, panglima tentara kafir, mengutus tiga orang prajuritnya untuk memata-matai pasukan muslimin. Mereka menyaksikan kehebatan pasukan muslimin dan melaporkan hasil pengintaiannya itu kepada Malik. Ia merasa bahwa mereka tidak memiliki daya untuk menghadapi pasukan muslimin. Ia lalu memerintahkan pasukannya untuk menaiki bukit yang berada di lembah itu, sehingga mereka mendapatkan posisi yang strategis. Dari puncak bukit itu mereka berencana untuk menyergap jika pasukan musuh terlihat.
Makar Kaum Munafik
Bersamaan dengan bergeraknya pasukan muslimin, orang-orang
munafik mulai menebarkan hasutan, menciptakan semangat anti perang dan
menanamkan rasa takut dalam diri pasukan muslimin akan kehebatan pasukan
Romawi.
Persiapan Perang Tabuk
Sebanyak 30000 pasukan muslimin meninggalkan kota Madinah.
Jumlah pasukan ini adalah yang terbesar dari yang sebelumnya. Rasulullah
saw sendiri yang menjadi panglima pasukan itu. Beliau memeriksa
persiapan-persiapan pasukannya. Setelah itu, panglima muslimin itu
berpidato di depan pasukannya.
Persekongkolan Kaum Munafik
Sekembalinya dari Tabuk, sekelompok orang munafik memendam
niat jahat kepada Rasulullah saw. Mereka bermaksud untuk membunuh
panglima orang-orang pencinta kebenaran itu. Kaum munafik yang ikut
serta dalam perjalanan ke Tabuk itu hanyalah didorong oleh rasa takut
kepada kaum muslimin lainnya.
Pembersihan Orang-Orang Kafir
Hingga tahun ke-9 Hijriah, orang-orang kafir masih menunaikan
ibadah Haji sesuai dengan kebiasaan nenek moyang mereka. Pada tahun
yang sama, surat Al-Bara’ah atau At-Taubah diturunkan.
Rasulullah saw mempercayakan surat itu kepada Ali dibacakan di hadapan orang-orang kafir Makkah. Beliau memerintahkan Ali untuk menyampaikan, “Tidak diperbolehkan orang-orang kafir memasuki rumah suci Ka’bah, terhitung sejak hari ini. Dan mulai hari ini, tidak
Rasulullah saw mempercayakan surat itu kepada Ali dibacakan di hadapan orang-orang kafir Makkah. Beliau memerintahkan Ali untuk menyampaikan, “Tidak diperbolehkan orang-orang kafir memasuki rumah suci Ka’bah, terhitung sejak hari ini. Dan mulai hari ini, tidak
Langganan:
Postingan (Atom)
Label
- Islam Astronomi (4)
- Islam Biologi (4)
- Islam Fisika (2)
- Islam Kesehatan (5)
- Sejarah Rasulullah (15)
Musik Perdamaian
Translator
by : Simple Blog 4
Bumi Allah SWT
Profil Blogger
Waktu adalah uang
Pengikut
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.