Rasulullah saw mulai mengirimkan surat kepada
penguasa-penguasa yang ada di dunia. Beliau mengirimkan surat kepada
keuskupan di Najran dan mengajak orang-orang Kristen yang ada di sana
untuk memeluk Islam. Bila menolak, mereka diharuskan untuk membayar jizyah (pajak) sebagai bentuk dukungan mereka kepada pemerintahan Islam.
Sang uskup telah membaca ihwal kedatangan seorang nabi baru
setelah Isa putra Maryam as. Dia juga mengetahui kedatangannya melalui
Kitab Suci Nasrani. Kemudian dia segera mengirimkan utusan ke Madinah
untuk mencari tahu kebenaran berita itu.
Sesampainya di Madinah, mereka memulai dialog dengan
Rasulullah saw pada kesempatan itu, beliau menjelaskan ajaran-ajaran
Islam yang lurus, sementara mereka menanyakan ihwal Nabi Isa Al-Masih
as, “Apakah ia anak Allah ataukah anak Maryam?”
Rasul saw menjawab, “Sesungguhnya Isa Al-Masih tidak lain
adalah rasul Allah, sama seperti rasul-rasul yang telah mendahuluinya,
dan ibunya adalah wanita tepercaya. Mereka berdua memakan makanan.” (QS. Ali ‘Imran: 59), “Dan
ihwal Isa di sisi Allah seperti Adam yang telah diciptakan Allah dari
tanah, lalu berkata kepadanya, ‘Jadilah’, maka terjadilah ia.” (QS. Ali ‘Imran: 61)
Namun, utusan Najran sebanyak 60 orang itu tetap saja menolak untuk beriman kepada Rasul saw.
Malaikat Jibril as. turun menyampaikan wahyu dari Yang Maha
Kuasa kepada Nabi saw. Dalam wahyu tersebut, Allah menyerukan beliau dan
orang-orang Najran untuk bermubahalah, yakni memohon kepada Allah SWT
agar mengutuk siapa yang sebenarnya berdusta.
Ketika saat mubahalah itu tiba, Rasulullah saw hanya membawa
empat orang keluarganya dari Ahlulbait, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, dan
Husain. Sewaktu orang-orang Nasrani itu melihat beliau datang beserta
rombongan pilihannya, pemimpin Nasrani itu berkata, “Demi Tuhan! Saya
meyaksikan wajah-wajah yang jika mereka memoon kepada Allah untuk
menumbangkan sebuah gunung, niscaya gunung itu akan tumbang. Jangan kamu
melakukan mubahalah dengan mereka. Jika tidak, kamu semua akan musnah
dan tak seorang pun Nasrani yang akan tersisa di muka bumi ini.”
Akhirnya, mereka setuju untuk membayar pajak. Diputuskan
bahwa orang-orang Nasrani akan membayar sebanyak 2.000 Hullas (jubah)
dan 30 busur panah kepada kaum muslimin
Islam Dan Dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
- Islam Astronomi (4)
- Islam Biologi (4)
- Islam Fisika (2)
- Islam Kesehatan (5)
- Sejarah Rasulullah (15)
Musik Perdamaian
Translator
by : Simple Blog 4
Bumi Allah SWT
Profil Blogger
Waktu adalah uang
Pengikut
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar